Minggu, Februari 08, 2009

Menjaga Shalat 5 Waktu

Shalat adalah salah satu kewajiban umum yang telah Allah perintahkan kepada umat Islam baik lelaki maupun perempuan. Nabi Muhammad SAW bersabda "Shalat adalah tiang agama, dan barangsiapa mendirikannya, berarti ia telah mendirikan agama, dan barangsiapa meninggalkannya,  berarti ia telah menghancurkan agama" 
(HR. Baihaqi)

Nabi Muhammad SAW bersabda "Amalan yang paling utama adalah shalat tepat pada waktunya". 

"Jika seorang hamba shalat pada awal waktunya, maka naiklah shalat itu ke langit dengan diliputi nur hingga sampai ke Arsy, lalu (nur) itu memohonkan ampunan bagi orang yang shalat seperti itu sampai hari Kiamat, dan ia berkata, "Semoga Allah memeliharamu sebagaimana kamu memeliharaku." Dan jika seorang hamba mengerjakan shalat tidak pada waktunya, maka naiklah shalat itu ke langit dengan diliputi kegelapan. Dan ketika sampai ke langit, shalat itu terlipat bagaikan baju yang rusak, kemudian dilemparkan kembali ke muka orang yang mengerjakannya." 
(Adz-Dzahabi).

Melalaikan waktu shalat dengan sengaja, berarti mengundang murka ALLAH SWT kepadanya.
 
Nabi Muhammad SAW bersabda "Tiga orang yang tidak akan diterima shalatnya oleh Allah SWT :
- Imam yang tidak disukai makmumnya
- Orang yang tidak shalat kecuali setelah lewat waktunya (dengan sengaja)
- Orang yang memperbudak orang merdeka
(HR. Ibnu Majah)

Menjaga shalat pada waktunya menghasilkan keuntungan duniawi maupun ukhrawi. Dalam urusan duniawi, diantaranya : Dijauhkan dari kesulitan rezeki ketika di dunia. Sedangkan keuntungan ukhrawi antara lain :  Dihindarkan dari siksa kubur, Diberikan buku catatanamalnya melalui tangan kanan, Melewati shirat secepat kilat dan Masuk surga tanpa hisab.

Orang-orang saleh pada zaman dahulu --seperti para sahabat ra.-- sangat memperhatikan shalat pada awal waktu dengan sungguh-sungguh. Mereka akan bersedih jika mereka tertinggal shalat pada awal waktu atau karena tertinggal shalat berjamaah.

Az Zuhri rah.a bercerita, "Pada suatu ketika, aku masuk ke tempat Anas bin Malik ra. di Damsyik, aku menjumpainya sedang menangis. Aku bertanya, "Mengapa engakau menangis?" Beliau menjawab, "Aku tidak mengetahui sesuatu yang telah kudapatkan, kecuali shalat ini. Tetapi ternyata kini orang-orang telah mengabaikannya."

Al Kannany rah.a. menerangkan bahwa mengabaikan shalat yang dimaksud disini adalah mengakhirkan waktunya, bukan meninggalkan sama sekali. 
(HR. Bukhari)

Sumber : Fadhilah Wanita Shalihah (Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny)

0 comments: